Dunia BukuDebar Pertarungan

Debar Pertarungan

-

- Advertisment -spot_img

Bagaimanakah kelanjutannya? Adakah musuh sepadan yang akan ditemuinya? Siapa lagi yang akan menjadi korban Jurus Tanpa Bentuk yang dimilikinya? Bagaimana pula dengan petualangan asmaranya? Adakah sosok perempuan yang setia menemaninya hingga akhir hayatnya?

Saya harus sabar menunggu hingga buku ke-4. Bacaan dan hikayat silat yang hebat menurut saya. Nagabumi dari jilid 1 hingga 3 tak seluruhnya fiksi dan imajinasi Seno semata. Di dalamnya dituturkan peta bumi yang merentang dari Jambudiva hingga Negeri Atap Langit (China/Tibet). Bahkan detail bangunan, nama-nama gedung juga tempat-tempat keramat dituturkan persis sesuai kenyataan sesungguhnya.

Sejenis dengan Kho Ping Ho, Nagabumi mengisahkan dunia persilatan dan pertarungan para pendekar berdasar peta bumi dan wilayah yang nyata. Bahkan konon disebutkan, Asmaran S Kho Ping Ho ketika membuat komiknya dipandu oleh peta wilayah yang memang nyata.

Nagabumi yang mengisahkan petualangan pendekar Tanpa Nama agak berbeda dengan cerita silat semisal Kho Ping Ho. Sejauh yang saya tahu, pada Nagabumi disertai catatan kaki referensi dan keterangan tentang istilah-istilah yang dipakai. Kutipan-kutipan ajaran Sun Tju tentang seni perang juga kebijakan hidup banyak berserakan di halaman demi halaman buku ini.

Walhasil ketika membaca Nagabumi saya tidak sekadar beroleh debar pertarungan hebat para pendekar dengan jurus-jurus yang aneh untuk saling melenyapkan tapi juga disuguhi tuntunan dan ajaran filsafat Timur. Diantara gerak melenting para pendekar di atas pohon dan wuwungan rumah. Siasat saling intip, dan mencari kelengahan lawan, saya beroleh informasi tentang petuah, strategi dan cara bersikap menghadapi hidup.

Nagabumi, bagi saya adalah bacaan yang sarat imajinasi juga informasi. Doxa juga episteme. Buku yang bisa memberikan pencerahan dan kerinduan. Dan memang benar, pengarang hebat dan berhasil adalah dia yang menyisakan rindu yang hebat dan hasrat sua dengan tulisan-tulisan berikutnya.[]

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Latest news

Amok dan Vandalisme: Luka Kolektif dalam Taman Kebersamaan

Vandalisme. Ia datang dari kisah sejarah. Mula-mula ia bukanlah sebuah tindakan, melainkan nama. Konon, ia adalah nama sebuah suku...

Affan: Hilangnya Martabat Manusia

Hingga tulisan ini selesai dibuat, saya masih belum percaya bahwa Affan Kurniawan, seorang driver ojol harus meregang nyawa di...

Postmodernisme dalam Lanskap Agama: Renungan Filsafat, Teologi dan Kehidupan Kaum Beriman

Prolog Ada masa ketika manusia percaya bahwa kebenaran seumpama “menara tunggal”. Ia menjulang tinggi, berdiri kokoh, tak tergoyahkan, semacam menara...

One Piece: Mimpi Kebebasan dan Kemerdekaan

Agustus kembali datang, seperti aliran waktu yang tak pernah lelah mengulang. Baligo, umbul-umbul juga bendera-bendera merah putih bermunculan, berkibar...
- Advertisement -spot_imgspot_img

Kelana Filsafat di Belantara Sains

"Filsafat adalah seni bertanya yang membuka, bukan ilmu yang menutup perkara." (Anonimous) Filsafat tidak lahir dari kepastian, melainkan hadir dari...

Retorika “Dari Bawah”

Seorang teman memperlihatkan potongan video kepada saya yang menampilkan Cak Imin yang mengatakan, “kalau ada yang tak tumbuh dari...

Must read

Amok dan Vandalisme: Luka Kolektif dalam Taman Kebersamaan

Vandalisme. Ia datang dari kisah sejarah. Mula-mula ia bukanlah...

Affan: Hilangnya Martabat Manusia

Hingga tulisan ini selesai dibuat, saya masih belum percaya...
- Advertisement -spot_imgspot_img

You might also likeRELATED
Recommended to you