
Kuasa Tuhan, yang telah mencipta tumbuhan, yang darinya lahir biji yang kemudian dinamai kopi. Kuasa Tuhan pula, jika pada sebiji kopi ada banyak manfaat yang bisa didapatkan.
Berterimakasih, terutama kepada Khaldi seorang penggembala asal Ethiopia yang konon disebut sebagai orang pertama penemu kopi. Berterimakasih juga pada mereka yang kemudian mengolahnya menjadi minuman yang menyegarkan dan membuat mata kuat bertahan semalaman. Diyakini, kandungan kafein dalam kopi bisa mempercepat metabolisme serta membantu pembakaran lemak dalam tubuh.
Berterimakasih juga pada sejumlah teman yang mengenalkan pada banyak jenis sajian dan teknik menyeduh kopi sehingga memberikan pengaruh besar pada rasa yang dihasilkan. Dikatakan, yang paling afdhol adalah menikmati kopi sesegera mungkin segera setelah kopi diseduh atau dihidangkan.
Pada kopi ada banyak pelajaran yang bisa memantik kesadaran: kesabaran dan keseriusan menjelajahi waktu. “Dua petarung yang paling kuat adalah kesabaran dan penguasaan waktu”, begitu kata Leo Tolstoy.
Dari segelas kopi yang ada di hadapan, saya seumpama mendengar bisikan yang membuyarkan lamunan, “teruslah mendekap kesabaran untuk mengarungi gulita malam. Percayalah! Tak selamanya gulita, sebab besok pagi, cahaya pasti menjelang. Dan bila hatimu cukup luas menampung cahaya pencerahan, kau akan menemukan titik kebangkitan”.
Pada secangkir kopi tentu saja ada harga yang harus dibayarkan []