CelotehKhaldi

Khaldi

-

- Advertisment -spot_img

Kuasa Tuhan, yang telah mencipta tumbuhan, yang darinya lahir biji yang kemudian dinamai kopi. Kuasa Tuhan pula, jika pada sebiji kopi ada banyak manfaat yang bisa didapatkan.

Berterimakasih, terutama kepada Khaldi seorang penggembala asal Ethiopia yang konon disebut sebagai orang pertama penemu kopi. Berterimakasih juga pada mereka yang kemudian mengolahnya menjadi minuman yang menyegarkan dan membuat mata kuat bertahan semalaman. Diyakini, kandungan kafein dalam kopi bisa mempercepat metabolisme serta membantu pembakaran lemak dalam tubuh.

Berterimakasih juga pada sejumlah teman yang mengenalkan pada banyak jenis sajian dan teknik menyeduh kopi sehingga memberikan pengaruh besar pada rasa yang dihasilkan. Dikatakan, yang paling afdhol adalah menikmati kopi sesegera mungkin segera setelah kopi diseduh atau dihidangkan.

Pada kopi ada banyak pelajaran yang bisa memantik kesadaran: kesabaran dan keseriusan menjelajahi waktu. “Dua petarung yang paling kuat adalah kesabaran dan penguasaan waktu”, begitu kata Leo Tolstoy.

Dari segelas kopi yang ada di hadapan, saya seumpama mendengar bisikan yang membuyarkan lamunan, “teruslah mendekap kesabaran untuk mengarungi gulita malam. Percayalah! Tak selamanya gulita, sebab besok pagi, cahaya pasti menjelang. Dan bila hatimu cukup luas menampung cahaya pencerahan, kau akan menemukan titik kebangkitan”.

Pada secangkir kopi tentu saja ada harga yang harus dibayarkan []

Previous article
Next article

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Latest news

Amok dan Vandalisme: Luka Kolektif dalam Taman Kebersamaan

Vandalisme. Ia datang dari kisah sejarah. Mula-mula ia bukanlah sebuah tindakan, melainkan nama. Konon, ia adalah nama sebuah suku...

Affan: Hilangnya Martabat Manusia

Hingga tulisan ini selesai dibuat, saya masih belum percaya bahwa Affan Kurniawan, seorang driver ojol harus meregang nyawa di...

Postmodernisme dalam Lanskap Agama: Renungan Filsafat, Teologi dan Kehidupan Kaum Beriman

Prolog Ada masa ketika manusia percaya bahwa kebenaran seumpama “menara tunggal”. Ia menjulang tinggi, berdiri kokoh, tak tergoyahkan, semacam menara...

One Piece: Mimpi Kebebasan dan Kemerdekaan

Agustus kembali datang, seperti aliran waktu yang tak pernah lelah mengulang. Baligo, umbul-umbul juga bendera-bendera merah putih bermunculan, berkibar...
- Advertisement -spot_imgspot_img

Kelana Filsafat di Belantara Sains

"Filsafat adalah seni bertanya yang membuka, bukan ilmu yang menutup perkara." (Anonimous) Filsafat tidak lahir dari kepastian, melainkan hadir dari...

Retorika “Dari Bawah”

Seorang teman memperlihatkan potongan video kepada saya yang menampilkan Cak Imin yang mengatakan, “kalau ada yang tak tumbuh dari...

Must read

Amok dan Vandalisme: Luka Kolektif dalam Taman Kebersamaan

Vandalisme. Ia datang dari kisah sejarah. Mula-mula ia bukanlah...

Affan: Hilangnya Martabat Manusia

Hingga tulisan ini selesai dibuat, saya masih belum percaya...
- Advertisement -spot_imgspot_img

You might also likeRELATED
Recommended to you