RefleksiVietnam Drip

Vietnam Drip

-

- Advertisment -spot_img

“Jika dari secangkir kopi kau temukan tauhid dari Yang Maha Murni. Jangan bergeser walau satu senti”.

Ini bukan soal kopi yang jika meminumnya bisa memantik sikap tauhid. Atau tiba-tiba berasa dapat ilham lalu mendaku diri menjadi seorang nabi atau bisa melakukan “telponan” dengan Tuhan. Bukan!

Jadi begini. Para penikmat kopi tulen punya persepsi bahkan  keyakinan tersendiri bahwa setiap orang dan setiap maayarakat memiliki “kaifiyat” bahkan estetikanya sendiri dalam menikmati kopi;  apakah itu cara penyajiannya, pilihan biji kopinya sampai kopi siap untuk dinikmati.

Untuk mendukung estetika dan sensasi rasa kopi yang disajikan,  ada banyak alat-alat kopi manual yang bisa dipakai juga dengan teknik dan metode yang sangat beragam.  Mulai dari teknik penyajian dripting, boiling, cold brew, tehnik V60, metode coffee maker, French Press dan masih banyak lagi.  Salah satunya adalah Vietnam Drip.

Konon dikisahkan jika Vietnam adalah produsen kopi terbesar kedua di dunia setelah Brazil. Disebutkan, jika Vietnam adalah negara yang menyumbang 18% ekspor kopi ke seluruh dunia setelah bahan baku beras (negeri Konaha adalah salah satu loyalis importir beras dari negara ini).

Dikatakan, biji kopi pertama kali diperkenalkan ke Vietnam pada tahun 1857 oleh orang Prancis. Pada awalnya, teknik pembuatan kopi dengan French roast lebih awal dipopulerkan. Namun seiring perkembangan zaman, kopi Vietnam drip mulai terkenal dan diadopsi di berbagai negara.

Lalu kenapa dinamai Vietnam Drip?

Vietnam Drip, atau yang juga dikenal sebagai “phin” atau “ca phe phin”, adalah salah satu metode penyeduhan kopi yang populer di Vietnam. Metode ini menggunakan alat penyaring kopi berbentuk kerucut dengan lubang kecil di bagian bawahnya dan disebut “phin”. Dengan ini, Vietnam drip adalah teknik  penyajian biji kopi dengan cara dibalik (catat: bukan salto ya! Hehe…) atau dibiarkan menetes di atas gelas kopi dan inilah yang disebut sebagai drip.

Proses penyeduhan kopi dengan gaya Vietnam Drip menghasilkan kopi yang kuat dan aromatik dengan rasa yang khas. Kopi Vietnam Drip sering disajikan dengan susu kental manis dan es, yang dikenal sebagai “ca phe sua da” atau “kopi susu es Vietnam”.

Dikisahkan jika Kopi Vietnam Drip ini berkembang saat era kolonialisasi Prancis di Vietnam. Saat itu, orang Vietnam memiliki keterbatasan akses pada alat penyeduhan kopi yang lebih modern, seperti French Press atau espresso. Akhirnya, mereka mengembangkan metode penyeduhan kopi sederhana dengan menggunakan phin atau penyaring kopi kerucut. 

Namun di balik penyajian kopi yang khas ini, Vietnam Drip menurut para penutur perkopian dianggap sebagai simbol kemerdekaan dan nasionalisme orang Vietnam selama periode perjuangan kemerdekaan. Vietnam Drip menjadi simbol ketangguhan dan ketahanan orang Vietnam dalam menghadapi penjajahan asing. Kopi Vietnam Drip lalu menjadi semacam ikon budaya di Vietnam dan masih populer hingga saat ini.

Begitulah. Setiap masyarakat sepertinya memiliki cara dan gaya dalam membuat kopi untuk menghasilkan cita rasa kopi yang  diinginkan. Bukankah kopi instan dalam sachet aja bisa mendatangkan kenikmatan jika suasananya mendukung?! Iya toch?!

Wahai saudaraku. Melampaui estetika penyajian juga rasa yang dihadirkan, pada segelas kopi kita bisa menemukan hikmah bahwa menikmati pahit itu sebenarnya tak sulit untuk dilakukan.[]

Previous article
Next article

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Latest news

Amok dan Vandalisme: Luka Kolektif dalam Taman Kebersamaan

Vandalisme. Ia datang dari kisah sejarah. Mula-mula ia bukanlah sebuah tindakan, melainkan nama. Konon, ia adalah nama sebuah suku...

Affan: Hilangnya Martabat Manusia

Hingga tulisan ini selesai dibuat, saya masih belum percaya bahwa Affan Kurniawan, seorang driver ojol harus meregang nyawa di...

Postmodernisme dalam Lanskap Agama: Renungan Filsafat, Teologi dan Kehidupan Kaum Beriman

Prolog Ada masa ketika manusia percaya bahwa kebenaran seumpama “menara tunggal”. Ia menjulang tinggi, berdiri kokoh, tak tergoyahkan, semacam menara...

One Piece: Mimpi Kebebasan dan Kemerdekaan

Agustus kembali datang, seperti aliran waktu yang tak pernah lelah mengulang. Baligo, umbul-umbul juga bendera-bendera merah putih bermunculan, berkibar...
- Advertisement -spot_imgspot_img

Kelana Filsafat di Belantara Sains

"Filsafat adalah seni bertanya yang membuka, bukan ilmu yang menutup perkara." (Anonimous) Filsafat tidak lahir dari kepastian, melainkan hadir dari...

Retorika “Dari Bawah”

Seorang teman memperlihatkan potongan video kepada saya yang menampilkan Cak Imin yang mengatakan, “kalau ada yang tak tumbuh dari...

Must read

Amok dan Vandalisme: Luka Kolektif dalam Taman Kebersamaan

Vandalisme. Ia datang dari kisah sejarah. Mula-mula ia bukanlah...

Affan: Hilangnya Martabat Manusia

Hingga tulisan ini selesai dibuat, saya masih belum percaya...
- Advertisement -spot_imgspot_img

You might also likeRELATED
Recommended to you