Quotes"Diam-diam Menggelegar"

“Diam-diam Menggelegar”

-

- Advertisment -spot_img

Biarlah rencanamu gelap dan tak terbaca seperti malam, dan saat kamu bergerak, datanglah seperti kilat petir” [Sun Tzu]

Bro, Sis… ini quotes bukan kaleng-kaleng. Ini ucapan dari Sun Tzu, si jenderal legendaris dari Tiongkok yang otaknya kayak Google Maps zaman dulu, tajam, taktis, dan susah dibaca. Kalau dia nge-post ini di IG, pasti caption-nya #StrategiLevelDewa.

Jadi, maksud dari kutipan ini tuh simpel tapi dalem banget. Sun Tzu ngajarin kita buat keep our moves lowkey. Jangan gampang bocorin rencana hidup kita ke semua orang. Kadang, makin banyak yang tahu, makin besar juga kemungkinan rencana itu bubar jalan. Kenapa? Karena nggak semua orang punya niat baik, dan kadang semesta emang suka ngetes kesabaran.

Makanya dia bilang, “biarlah rencanamu gelap seperti malam.” Artinya, rencana itu mendingan disimpan dulu. Dibikin senyap. Kayak orang lagi main catur di balik layar, tenang tapi mikirnya dua langkah ke depan.

Nah, bagian “dan saat kamu bergerak, datanglah seperti kilat petir” itu bener-bener mindblowing. Begitu waktunya tiba, gerak lo harus cepet, tegas, dan nggak kasih ruang buat lawan bereaksi. Langsung ngegas, bikin semua orang bengong, “Lho, kok tiba-tiba udah sejauh ini?”

Ini bukan ngajarin buat licik, ya. Tapi lebih ke main cerdas dan tahu timing. Banyak dari kita keburu pengen pamer progress, padahal baru setengah jalan. Padahal, kalau diam-diam tapi konsisten, pas kita tampil… BOOM! Bikin orang kaget, “Eh dia udah sampe sini aja?”

Intinya, Sun Tzu ngajarin kita buat jadi orang yang efektif, nggak ribut, tapi impactful. Keep it low. Work hard, and when the time is right, strike like lightening. Cieee….!

Jadi, next time kamu punya mimpi atau rencana besar, tahan dulu buat nge-share ke semua orang. Biar hasil yang ngomong, bukan omongan. Kayak kata anak sekarang: diam-diam menggelegar.[]

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Latest news

Amok dan Vandalisme: Luka Kolektif dalam Taman Kebersamaan

Vandalisme. Ia datang dari kisah sejarah. Mula-mula ia bukanlah sebuah tindakan, melainkan nama. Konon, ia adalah nama sebuah suku...

Affan: Hilangnya Martabat Manusia

Hingga tulisan ini selesai dibuat, saya masih belum percaya bahwa Affan Kurniawan, seorang driver ojol harus meregang nyawa di...

Postmodernisme dalam Lanskap Agama: Renungan Filsafat, Teologi dan Kehidupan Kaum Beriman

Prolog Ada masa ketika manusia percaya bahwa kebenaran seumpama “menara tunggal”. Ia menjulang tinggi, berdiri kokoh, tak tergoyahkan, semacam menara...

One Piece: Mimpi Kebebasan dan Kemerdekaan

Agustus kembali datang, seperti aliran waktu yang tak pernah lelah mengulang. Baligo, umbul-umbul juga bendera-bendera merah putih bermunculan, berkibar...
- Advertisement -spot_imgspot_img

Kelana Filsafat di Belantara Sains

"Filsafat adalah seni bertanya yang membuka, bukan ilmu yang menutup perkara." (Anonimous) Filsafat tidak lahir dari kepastian, melainkan hadir dari...

Retorika “Dari Bawah”

Seorang teman memperlihatkan potongan video kepada saya yang menampilkan Cak Imin yang mengatakan, “kalau ada yang tak tumbuh dari...

Must read

Amok dan Vandalisme: Luka Kolektif dalam Taman Kebersamaan

Vandalisme. Ia datang dari kisah sejarah. Mula-mula ia bukanlah...

Affan: Hilangnya Martabat Manusia

Hingga tulisan ini selesai dibuat, saya masih belum percaya...
- Advertisement -spot_imgspot_img

You might also likeRELATED
Recommended to you